Bagaimana Prosedur Rapid Test untuk Cek Virus Corona

Sudah Sembuh tapi Terinfeksi Virus Corona Lagi, Bagaimana Efeknya?

Rapid test merupakan suatu cara untuk cek virus corona yang dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona COVID-19 karena hingga waktu sekarang atau detik ini telah menginfeksi 309 orang di Indonesia. Rapid test ialah metode skrining awal dalam mendeteksi antibodi, yaitu antibody IgM dan antibody IgG, yang diproduksi oleh tubuh dalam melawan virus Corona. Antibodi hanya dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.

Oleh sebab itu maka dapat diketahui bahwa apabila antibodi ini telah terdeteksi di dalam tubuh seseorang, maka mengartikan bahwa tubuh orang tersebut teah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona. Pembentukan antibodi ini hanya memerlukan waktu, bisa pula sampai beberapa minggu. Sehingga diketahui rapid test bukan digunakan untuk pemeriksaan dalam rangka mendiagnosa infeksi virus Corona atau COVID-19 atau hanya digunakan sebagai pemeriksaan skrining maupun yang biasa disebut pemeriksaan penyaring. 

Bagaimana prosedur rapid test untuk cek virus corona?

  1. Prosedur pemeriksaan rapid test dalam cek virus corona dimulai dengan mengambil sampel darah dari ujung jari yang kemudian diteteskan ke alat rapid test. Selanjutnya, cairan untuk menandai antibodi akan diteteskan di tempat yang sama. Hasilnya akan berupa garis yang muncul 10–15 menit setelahnya. 

Alat kit rapid test untuk cek virus corona memiliki pita kontrol, yang memiliki pertanda apakah sampel dari orang yang diperiksa yaitu negatif atau positif. Anda harus memastikan ketika membaca hasil rapid test, pita kontrol yang ada harus muncul.

  1. Hasil positif cek virus corona yang dihasilkan dari rapid test menandakan bahwa orang telah melakukan pemeriksaan pernah terinfeksi virus Corona. Orang yang sudah terinfeksi virus Corona namun ada juga hasil yang mengeluarkan test berupa hasil negatif, hal ini karena tubuh pasien belum membentuk antibodi terhadap keberadaan virus corona. Oleh karena itu, apabila hasilnya negatif, pemeriksaan rapid test perlu dilakukan pengulangannya pada  7–10 hari setelahnya.

Apabila hasil rapid test yang Anda miliki merupakan hasil yang positif, anda diharapkan jangan panik terlebih dahulu. Antibodi yang umumnya terdeteksi pada rapid test ialah bisa merupakan antibodi terhadap virus lain ataupun antibodi coronavirus jenis lain, bukan sebagai sebab COVID-19.

  1. Bagi orang yang hasil dari rapid test-nya positif maka perlu melakukan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) sehingga mampu mendeteksi langsung keberadaan virus Corona, bukan berdasarkan tidaknya antibodi terhadap virus ini. Tes PCR ini kemudian sebagai cek virus corona yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus Corona.
  2. Untuk pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona, maka hal yang harus dilakukan ialah menjalani isolasi mandiri meskipun tidak memiliki adanya gejala sama sekali di dalam tubuh  serta merasa sehat. Hindari dulu untuk berpergian dan kontak dengan orang lain yang tinggal serumah, dengan menerapkan pola hidup yang cukup bersih.Penerapan physical distancing sangat disarankan, dengan cara menjaga jarak yaitu sebesar 1 meter dari orang lain.

Menurut July yang bekerja pada PDS PatKLIn Jakarta Diagnostik Laboratorium COVID-19 menjelaskan bahwa alat rapid test untuk cek virus corona biasanya memiliki 1 pita ada juga yang 2 sampai 3 pita. Prosedur pengambilan spesimen juga harus dilakukan dengan baik yang dilakukan oleh ahli meskipun tidak terlalu terlatih. Hal ini disebabkan karena pengambilan specimen yang baik maka hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Pembacaan rapid test yaitu menghubungi laboratorium patologi atau mikrobiologi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Inidia Cara Memilih Kosmetik Aman Yang Harus Anda Ketahui

Tak bisa dipungkiri lagi, bahwa kosmetik sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian besar wanita diseluruh dunia. Begitupun dengan wanita Indonesia, yang sudah akrab dengan dunia kosmetik. Akan tetapi, tidak semua produk